Abdi Nageeye: Dari Pengungsi Menuju Juara Maraton

abdi

Pendahuluan

Abdi Nageeye (lahir 2 Maret 1989) adalah pelari jarak jauh Somalia-Belanda yang telah mencapai kesuksesan luar biasa di dunia lari maraton. Perjalanannya adalah kisah ketahanan dan determinasi, ditandai oleh masa kecil yang penuh tantangan dan berujung pada perak Olimpiade dan kemenangan bergengsi di New York City Marathon.

Kehidupan Awal dan Perjalanan ke Belanda:

Lahir di Mogadishu, Somalia, masa kecil Nageeye terganggu oleh konflik. Pada usia enam tahun, ia melarikan diri dari Somalia bersama saudara laki-lakinya dan dimukimkan kembali sebagai pengungsi di Belanda. Tinggalnya di Belanda awalnya singkat, karena ia kemudian tinggal di Suriah dan Somalia sebelum akhirnya kembali ke Belanda melalui Ethiopia. Di sana, ia diadopsi oleh sebuah keluarga di Oldebroek. Nageeye adalah seorang ahli bahasa yang mahir, fasih berbahasa Somalia, Belanda, Arab, Inggris, dan Amharik. situs slot gacor andalan sejak 2019 di situs totowayang rasakan kemenangan dengan mudah.

Awal Ketertarikan pada Atletik dan Transisi ke Lari:

Awalnya, Nageeye bermain sepak bola. Namun, jalur atletiknya berubah setelah ia berlari 5K dalam waktu 17 menit pada usia 17 tahun. Debut yang mengesankan ini membawanya bergabung dengan klub atletik lokal, di mana ia dengan cepat berkembang. Pada usia 18 tahun, ia melakukan debut internasionalnya di Kejuaraan Lintas Alam Eropa. Ia terus menunjukkan potensi dalam nomor lari jarak menengah, menempati urutan keempat dalam 5000m di Kejuaraan U23 Eropa 2009. Akhirnya, Nageeye mengalihkan fokusnya ke lari jalan raya.

Karier Lari Profesional dan Terobosan:

Karier Nageeye di jalan raya menunjukkan peningkatan yang stabil. Ia mewakili Belanda di Olimpiade Rio 2016, finis di urutan ke-11 yang patut diperhitungkan dalam maraton. Pada tahun 2017, ia mencetak rekor nasional Belanda pertamanya dalam maraton di Amsterdam Marathon dengan waktu 2:08:16.

Baca Juga: Kesan Bayu Jadi Penentu Medali Perak di Estafet 4×100 Meter: Sebuah Analisis Mendalam

Kariernya mencapai puncak baru pada tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 2019, ia mencetak rekor nasional Belanda untuk half marathon dengan waktu 1:00:24. Puncak prestasinya datang di Olimpiade Tokyo 2020, di mana ia memenangkan medali perak dalam maraton dengan waktu 2:09:58, finis di belakang mantan rekan latihannya, Eliud Kipchoge.

Pada tahun 2024, Nageeye mencapai tonggak penting dengan memenangkan New York City Marathon dengan waktu 2:07:39, menjadi pria Belanda pertama yang pernah memenangkan World Marathon Major yang bergengsi ini. Kemenangan ini sangat berarti karena terjadi setelah ia terpaksa mundur dari maraton di Olimpiade Paris karena cedera.

Prestasi Utama:

  • Olimpiade:
    • Medali Perak, Maraton (Tokyo 2020)
    • Tempat ke-11, Maraton (Rio 2016)
  • World Marathon Majors:
    • Juara, New York City Marathon (2024)
    • Tempat ke-3, New York City Marathon (2022)
    • Tempat ke-5, New York City Marathon (2021, 2023)
    • Tempat ke-8, Boston Marathon (2016)
    • Tempat ke-7, Boston Marathon (2018)
  • Rekor Nasional:
    • Rekor Nasional Belanda, Maraton (2:04:20, Rotterdam 2025)
    • Mantan Rekor Nasional Belanda, Maraton (2:04:45, Rotterdam 2024)
    • Mantan Rekor Nasional Belanda, Maraton (2:04:56, Rotterdam 2022)
    • Mantan Rekor Nasional Belanda, Maraton (2:06:17, Rotterdam 2019)
    • Mantan Rekor Nasional Belanda, Maraton (2:08:16, Amsterdam 2017)
    • Rekor Nasional Belanda, Half Marathon (59:55, Marugame 2019)
    • Mantan Rekor Nasional Belanda, Half Marathon (1:00:21, Maret 2024)
    • Mantan Rekor Nasional Belanda, Half Marathon (1:00:24, Marugame 2019)
    • Mantan Rekor Nasional Belanda, 10 km (28:08, Brunssum 2013)
  • Prestasi Penting Lainnya:
    • Juara, Rotterdam Marathon (2022)
    • Tempat ke-3, Rotterdam Marathon (2023)

Gaya Lari dan Latihan:

Nageeye adalah bagian dari NN Running Team dan telah berlatih di Kenya. Ia dikenal karena ketahanannya dan pendekatan taktisnya dalam balapan. Kemenangannya di New York City Marathon 2024 menunjukkan kemampuannya untuk secara strategis menavigasi jalur yang menantang dan melesat ke depan di tahap akhir.

Warisan dan Inspirasi:

Perjalanan Abdi Nageeye dari seorang pengungsi menjadi peraih medali Olimpiade dan pemenang maraton besar adalah kisah inspiratif tentang ketekunan dan kekuatan olahraga. Pencapaiannya telah menjadikannya sosok yang dirayakan di Belanda dan panutan bagi para atlet muda di seluruh dunia. Sportivitasnya juga diakui secara luas ketika ia menyemangati rekan latihannya yang kesulitan, Bashir Abdi, untuk finis bersamanya di Olimpiade Tokyo.

Kesimpulan

Nageeye terus berkompetisi di level tertinggi, mencetak rekor nasional baru dan bertujuan untuk meraih kesuksesan lebih lanjut di maraton masa depan. Kisahnya menunjukkan bahwa dengan dedikasi dan keyakinan, rintangan yang tampaknya tidak dapat diatasi dapat ditaklukkan.

Post Comment

You May Have Missed